HTTPatau yang merupakan kependekan dari Hypertext Transfer Protokol merupakan salah satu protocol yang paling populer dan paling sering kita temui. HTTP merupakan protocol yang digunakan pada web browser untuk mengambil atau memanggil sebuah halaman atau situs website yang disusun dengan menggunakan sistem HTML. HTTP merupakan protocol yang
HTTPtidak terbatas untuk digunakan dengan TCP / IP, meskipun HTTP merupakan salah satu aplikasi protokol TCP / IP adalah yang paling populer di Internet. Memang HTTP dapat diimplementasikan di atas protokol lain melalui Internet atau melalui jaringan lainnya. (bahasa Inggris: HTTP Server) seperti Apache HTTP Server, atau Internet
Webmerupakan bagian dari protokol bahasa http yang paling populer. 2. WWW(world wide web) HTTP merupakan salah satu protokol bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi antar server komputer dalam internet. Dapat pula dikatakan bahwa HTTP merupakan bagian dari URL yang mengidentifikasi lokasi web site.
Fast Money. Sistem kami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS protokol bahasa http yang paling populer. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS Teka Teki Silang populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui. Contoh J?W?B
Saat kamu ingin mengakses suatu web, sadar atau tidak, HTTP adalah bagian penting jaringan yang akan selalu terlibat. Sebab, pada dasarnya semua website dan web resource lain terhubung dengan protokol yang kini kamu kenal sebagai HTTP. Sejatinya istilah HTTP adalah istilah yang tak asing di telinga banyak pengguna internet. Nah, jika kamu analogikan seperti orang yang menelepon customer service, maka HTTP adalah seperti mesin telepon yang mengatur dan menghubungkan komunikasi antara pelanggan client dengan pihak customer service server. Si customer service akan menjawab segala pertanyaan pelanggannya dengan bantuan mesin telepon sebagai protokol. Jika kamu memahami konsep analogi itu, maka kamu sudah tahu gambaran garis besar apa itu HTTP untuk perangkat jaringan online seperti internet. Sumber Envato Tapi apakah kamu bakal bisa menjelaskan apa itu HTTP secara teknis? Pada artikel ini, DomaiNesia akan mencoba membahas secara lengkap apa itu HTTP, bagaimana cara kerjanya, dan karakteristik HTTP dalam dunia internet yang mudah kamu pahami. Dengan begitu, kita semua semakin memahami dan menyadari betapa pentingnya protokol tersebut dalam komunikasi antar jaringan. Apa Itu HTTP? Hypertext Transfer Protocol atau HTTP adalah dasar dari World Wide Web WWW yang digunakan untuk memuat halaman web menggunakan tautan hypertext. HTTP adalah dasar dari setiap pertukaran data di web dan merupakan protokol client-server yang berarti permintaan diinisiasi oleh penerima, biasanya web browser. Dengan HTTP, client dan server dapat saling berkomunikasi dengan bertukar pesan. Pesan yang dikirim oleh client, biasanya web browser, disebut requests dan pesan yang dikirim oleh server sebagai jawaban disebut responses. HTTP adalah protokol yang dapat diperluas yang telah berkembang dari waktu ke waktu sejak rancangan pertamanya pada awal tahun 1990-an. HTTP adalah protokol lapisan aplikasi yang dikirim melalui TCP atau melalui koneksi TCP yang terenkripsi TLS. Karena ekstensibilitas nya, kita memahami apa itu HTTP berdasarkan kegunaannya yang tidak hanya untuk mengambil dokumen hypertext, tetapi juga gambar dan video atau untuk mengirim konten ke server, misalnya hasil formulir HTML. HTTP juga dapat digunakan untuk mengambil bagian dokumen untuk memperbarui halaman web sesuai permintaan. Cara Kerja HTTP Dalam Web Setiap kali kamu mengunjungi suatu halaman di web, komputer akan menggunakan Hypertext Transfer Protocol HTTP untuk mengunduh halaman itu dari komputer lain di suatu tempat di internet. Dengan begitu, browser sebagai client akan menyajikan tampilan web yang kamu minta. Berikut ini pemahaman apa itu HTTP berdasarkan cara kerjanya di internet ketika mengakses suatu halaman web. Browser langsung ke URL Misalnya, saat kamu ingin browsing di web, kita bisa menggunakan banyak jenis komputer seperti laptop, desktop, dan ponsel, selama komputer tersebut memiliki aplikasi browser yang diinstal. Nah, pengguna bisa mengakses web dengan mengetikkan Uniform Resource Locator URL di browser, contohnya Seperti yang bisa kamu lihat, dalam URL tersebut terdapat HTTP. Di sinilah kita bisa mengetahui fungsi apa itu HTTP adalah membantu web client mencari resource web di browser. Browser Mencari IP Setelah itu, nama domain dari URL diubah ke dalam format alamat IP untuk mencari resource web terkait. Pencarian alamat IP berdasarkan nama domain ditangani oleh Domain Name System DNS. Browser menggunakan resolver DNS untuk memetakan domain ber-HTTP ke alamat IP. HTTP Request Dari Browser Setelah browser mengidentifikasi alamat IP komputer yang menghosting URL yang diminta, browser akan mengirimkan HTTP request. Apa itu HTTP request? HTTP request adalah cara platform komunikasi internet seperti browser web meminta informasi yang mereka butuhkan untuk memuat website. Setiap HTTP request yang dibuat di internet membawa serangkaian data berbagai jenis informasi. HTTP request umumnya terdiri dari tipe versi HTTP, URL, HTTP method, header HTTP request, dan badan HTTP opsional. Supaya lebih memahami apa itu HTTP, browser akan memproses HTTP request dengan format seperti berikut GET / HTTP/ Host Kata pertama dari format request HTTP adalah kata kerja HTTP GET’. Selain GET, ada kata kerja lain yang berfungsi untuk jenis tindakan lain di web, seperti mengirimkan data formulir POST’. Bagian selanjutnya menentukan jalur / Komputer host menyimpan konten seluruh website, jadi browser harus spesifik tentang halaman mana yang akan dimuat. Bagian terakhir dari baris pertama yang menentukan protokol dan versi protokol HTTP/ Sedangkan baris kedua menentukan domain dari URL yang diminta. Hal ini berguna jika komputer host menyimpan konten untuk beberapa situs web. Sumber Envato HTTP Responses Dari Host Setelah komputer host menerima HTTP request, komputer host yang sama juga akan mengirimkan kembali respons dengan memuat konten dan metadata yang merupakan resource web. Hasil HTTP responses dituliskan seperti berikut HTTP/ 200 OK Respons resource web mulai ditampilkan melalui format protokol dan versi, HTTP/ Angka berikutnya, 200, adalah kode status HTTP yang sangat penting karena mewakili pengambilan dokumen yang berhasil yang dinotasikan dengan status OK’. Jika server gagal mengambil dokumen, kode status memberikan informasi kegagalan karena kesalahan pengguna atau kesalahan server. Misalnya, kode status paling terkenal yaitu 404 File Not Found yang terjadi setiap kali kamu mengunjungi halaman web di server yang tidak sesuai dengan dokumen apa pun. Tak jarang pengguna memiliki kebiasaan salah mengetik URL sehingga kode error 404 sering terjadi. Bagian selanjutnya dari respons HTTP adalah header yang berfungsi memberikan detail halaman web tambahan kepada browser dan membantu browser merender konten. Kamu bisa memahami apa itu HTTP header berdasarkan isinya yang terdiri dari informasi teks yang disimpan dalam pasangan key-value dan disertakan dalam setiap HTTP request dan HTTP responses. Header ini mengkomunikasikan informasi inti, seperti browser apa yang digunakan klien hingga data apa yang diminta. Berikut ini contoh header yang umum dihasilkan sebagian besar permintaan Content-Type text/html; charset=UTF-8 Content-Length 208 Kata “Content-Type” memberitahu browser jenis dokumen apa yang dikirim kembali. Misalnya, yang paling umum dihasilkan HTTP adalah teks/html’ karena pada dasarnya semua halaman web adalah file teks HTML. Selain HTML, browser juga bisa menampilkan format lain, seperti gambar gambar/png’, video video/mpeg’, script aplikasi/javascript’ dan apa pun yang dapat kamu muat di browser. “Content-Length” memberi informasi panjangnya dokumen dalam satuan byte yang membantu browser mengetahui berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunduh file. Hasilnya, HTTP response akan menampilkan dokumen sebenarnya yang diminta. Karakteristik Dasar HTTP Berdasarkan peran pentingnya dalam pertukaran data di web antara client dan server, karakteristik HTTP adalah sebagai berikut. Sederhana Para ahli komputer memahami apa itu HTTP agar dirancang sesederhana mungkin sehingga dapat dibaca manusia, bahkan dengan kerumitan lain yang diperkenalkan di versi HTTP/2 yang mengenkapsulasi pesan HTTP ke dalam frame website. Pesan HTTP dapat dibaca dan dipahami oleh manusia sehingga memberikan proses pengujian yang lebih mudah bagi developer dan mengurangi kompleksitas bagi developer pemula. Dapat diperluas Diperkenalkan dalam HTTP/ header HTTP membuat protokol ini mudah untuk diperluas dan dicoba. Fungsionalitas terbarunya bahkan dapat diperkenalkan dengan kesepakatan sederhana antara client dan server tentang semantik header baru. Stateless, Tapi Bukan Sessionless HTTP adalah stateless atau tidak memiliki tautan antara dua request yang dilakukan secara berurutan pada koneksi yang sama. Karakteristik HTTP ini malah menjadi masalah bagi pengguna yang mencoba berinteraksi dengan halaman tertentu secara koheren. Misalnya saat mengakses e-commerce untuk mencari suatu barang secara online. Tapi sementara inti dari apa itu HTTP adalah stateless, sementara cookie HTTP memungkinkan penggunaan session web yang stateful. Berdasarkan ekstensibilitas header, cookie HTTP ditambahkan ke alur kerja yang memungkinkan pembuatan session pada setiap HTTP request untuk berbagi konteks atau status yang sama. Koneksi Koneksi web dikendalikan pada transport layer sehingga pada dasarnya berada di luar cakupan HTTP. HTTP tidak memerlukan protokol transport yang mendasarinya untuk berbasis koneksi. HTTP hanya diharapkan untuk dapat diandalkan atau minimal tidak menghilangkan pesan. Di antara dua protokol transport yang umum ditemukan di internet, TCP adalah protokol yang dapat diandalkan, sedangkan protokol UDP tidak. Oleh karena itu, HTTP bergantung pada standar TCP yang berbasis koneksi. HTTP adalah Bagian yang Tak Bisa Lepas Dari Internet Bila kita tarik kesimpulan, HTTP adalah protokol lapisan aplikasi application layer yang membantu satu perangkat jaringan komputer mentransfer atau melakukan pertukaran suatu informasi ke perangkat lain. Pertanyaan apa itu HTTP secara teknis tak akan jauh-jauh dari konsep keterlibatan client membuat permintaan ke server lalu server mengirimkan pesan atau hasil respons ke client. Pada dasarnya, HTTP bukanlah protokol jaringan yang paling aman sehingga masih bisa mendapatkan ancaman kebobolan sistem. Maka dari itu, peran HTTPS menjadi sangat penting dalam komunikasi jaringan yang lebih aman. Sumber Envato Dengan SSL, proses transfer data dalam internet akan lebih aman dan mengurangi potensi kehilangan data karena human error atau usaha hacking. Oke, semoga artikel penjelasan apa itu HTTP dari DomaiNesia ini senantiasa menambah wawasan kamu dalam dunia digital ya. Sampai jumpa di artikel lainnya!
May 03, 2023 Faradilla A. 8menit Dibaca Saat ini, hampir semua website disarankan untuk menggunakan protokol HTTPS. Nah, kalau Anda ingin beralih ke HTTPS tapi masih belum yakin, kami akan membantu menjelaskan semuanya, mulai dari perbedaan HTTP dan HTTPS dari segi keamanan, performa, hingga manfaatnya untuk SEO. Selain itu, kami juga akan menjelaskan bagaimana protokol HTTP vs HTTPS mengirimkan data melalui internet dan peran penting sertifikat SSL, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing protokol ini. Selamat membaca! Perbedaan HTTP dan HTTPSCara Kerja HTTPHTTP dan HTTPS Mana yang Lebih Baik untuk Website Saya?KeamananAuthority WewenangManfaat dalam Hal SEOKecepatan dan PerformaManajemen Traffic RujukanCara Mengaktifkan HTTPSRisiko dan Tips untuk Beralih dari HTTP ke HTTPSPengunjung Tidak Bisa Mengakses Halaman TertentuCrawling dan Indexing Website Anda TergangguError Konten yang TercampurLangkah Terbaik untuk Menghindari MasalahKesimpulan Perbedaan HTTP dan HTTPS HTTP adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol, yaitu protokol untuk komunikasi antarsistem serta mentransfer informasi dan data melalui jaringan. HTTPS adalah singkatan dari Hypertext Transfer Protocol Secure, yang mirip dengan HTTP tapi menggunakan SSL/TLS untuk mengamankan proses transfer data. HTTPS mengamankan koneksi dengan protokol keamanan digital menggunakan kunci kriptografik untuk mengenkripsi dan memvalidasi data. Untuk menggunakan HTTPS dan mengamankan domain, Anda memerlukan sertifikat SSL/TLS. Meskipun TLS kini secara umum sudah menjadi standar untuk HTTPS, sebagian besar sertifikat SSL mendukung baik protokol SSL maupun TLS. Cara Kerja HTTP HTTP adalah protokol lapisan aplikasi yang digunakan web browser dan web server untuk berkomunikasi melalui internet. Ketika Anda ingin membuka atau berinteraksi dengan halaman web, web browser akan mengirimkan permintaan HTTP ke server asal yang menghosting file website. Permintaan ini pada dasarnya adalah baris teks yang dikirim melalui internet. Kemudian, koneksi akan dibuat antara browser dan server, lalu server akan memproses permintaan dan mengirimkan kembali respons HTTP. Dengan demikian, halaman web pun bisa diakses oleh pengunjung website. HTTP dan HTTPS Mana yang Lebih Baik untuk Website Saya? Secara teknis, tidak ada jawaban yang benar. Semuanya tergantung pada jenis website yang Anda onlinekan dan data yang Anda kelola. Misalnya, website portofolio sederhana pasti memiliki persyaratan keamanan yang berbeda dengan website eCommerce yang menerapkan fitur membership dan sistem pembayaran digital. Namun, entah website Anda menangani informasi sensitif ataupun tidak, HTTPS kini terus dianjurkan untuk menjadi standar bagi semua website. Tidak hanya itu, sebenarnya ada banyak sekali manfaat untuk mengaktifkan sertifikat SSL di website Anda. Pertimbangkan faktor-faktor berikut saat memutuskan apakah Anda akan menggunakan HTTP atau HTTPS. Keamanan Penting untuk menerapkan langkah keamanan yang kuat dan memberikan pengalaman browsing yang aman di website Anda. Survei dari GlobalSign menunjukkan bahwa 77% pengunjung merasa khawatir akan ada pihak jahat yang menyalahgunakan atau menyadap data pribadi mereka. Kalau berbicara tentang perbedaan HTTP dan HTTPS, tentu saja HTTPS lebih unggul dalam hal keamanan. Protokol HTTP standar tidak mengenkripsi koneksi. Artinya, baris teks dalam permintaan atau respons HTTP bisa dilihat oleh siapa saja yang memantau koneksi, termasuk para pelaku kejahatan cyber. Menggunakan HTTP standar memang tidak begitu menjadi masalah kalau teks hanya berisi informasi umum, misalnya untuk memuat halaman web publik. Namun, kalau ada data sensitif seperti username, password, atau detail kartu kredit, menggunakan HTTP yang tidak terenkripsi bisa menimbulkan risiko keamanan yang cukup serius. Karena informasi ini bisa dilihat oleh siapa saja, pada akhirnya bisa saja terjadi pelanggaran data, hacking, dan pencurian identitas. Pengguna bisa melihat apakah mereka sedang mengunjungi website yang menggunakan HTTP dengan mengecek dua elemen. Pertama, ikon sebelum URL website Uniform Resource Locator mungkin menunjukkan simbol tanda seru ! atau tulisan “Not Secure“. Peringatan yang muncul juga mungkin menyarankan pengguna untuk tidak memasukkan informasi sensitif atau rahasia di website tersebut. Kedua, URL website akan dimulai dengan http//. HTTPS = HTTP + SSL Agar informasi yang mengandung data sensitif tidak bocor, website perlu menggunakan sertifikat SSL untuk membuat koneksi yang aman antara web server dan browser, melindungi transmisi permintaan dan respons HTTP. Jadi, salah satu perbedaan HTTP dan HTTPS yang paling utama adalah penggunaan sertifikat SSL. HTTPS mengenkripsi proses transport data sehingga tidak bisa dilacak oleh para hacker atau orang lain yang memantau koneksi. Data menjadi lebih rahasia, dan informasi menjadi sulit dimodifikasi, dirusak, atau dicuri selama transmisi. Protokol SSL/TLS juga menerapkan autentikasi pengguna untuk mengamankan informasi dan memastikan bahwa data tidak akan diungkapkan kepada pihak yang tidak berwenang. Untuk mengecek apakah website sudah menggunakan SSL/TLS, Anda bisa melihat bagian kiri atas URL website dan menemukan ikon gembok, yang menandakan bahwa koneksi aman. Kemudian, URL website akan dimulai dengan https//. Dalam hal membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan audiens, HTTPS adalah pilihan yang lebih baik. Saat ini, HTTPS telah menggantikan HTTP sebagai standar untuk semua website. Pada September 2021, laporan transparansi Google menunjukkan bahwa 99% waktu browsing pengguna di Chrome terjadi pada website HTTPS. Bahkan hampir 30% pengguna pasti akan memastikan lebih dulu apakah ada ikon gembok ketika mereka mengunjungi sebuah website. Jadi, menggunakan HTTPS akan memberikan banyak keuntungan, baik untuk website pribadi, toko eCommerce, atau website bisnis Anda. Dengan perlindungan yang lebih baik terhadap pelanggaran dan kebocoran data, website yang menggunakan SSL/TLS akan terlihat lebih kredibel dan tepercaya. HTTPS tidak hanya bisa membantu melindungi reputasi website Anda, tapi juga bisa meningkatkan waktu kunjungan dan menurunkan bounce rate. Semakin lama pengunjung membuka website Anda, semakin besar kemungkinan Anda untuk menghasilkan prospek. Sebagai contoh, website yang menggunakan HTTPS mungkin akan mendapatkan tingkat pendaftaran, pembelian, atau download yang lebih tinggi. Di sisi lain, sekitar 84% pengguna cenderung mengabaikan keranjang belanja online mereka apabila website masih menggunakan HTTP. Manfaat dalam Hal SEO Google tidak hanya merekomendasikan agar semua website menggunakan HTTPS untuk keamanan yang lebih terjamin, tapi juga akan memberikan kesempatan mendapatkan ranking yang lebih tinggi pada halaman hasil mesin pencari SERP. Ini dibuktikan dengan sebuah studi dari Rank Ranger yang menemukan bahwa pada tahun 2018, 70% dari hasil halaman pertama Google adalah website yang menggunakan HTTPS. Pertimbangannya adalah seperti ini misalnya, website kompetitor mungkin sangat mirip dengan website Anda dalam berbagai aspek, seperti konten, kecepatan, dan backlink. Tapi, website mereka sudah menggunakan HTTPS, sementara website Anda masih menggunakan HTTP. Karena website HTTPS lebih diutamakan Google, tentu saja website kompetitor akan lebih unggul dari website Anda dalam hal ranking di SERP. Nah, pada akhirnya, traffic yang mengarah ke website mereka pun akan lebih tinggi daripada website Anda. Tentu saja Anda tidak mau ini terjadi, kan? Kecepatan dan Performa Manfaat lainnya untuk menggunakan HTTPS vs HTTP adalah, waktu loading website akan lebih cepat dan performanya menjadi lebih lancar menggunakan HTTPS, terutama kalau digunakan dengan server yang mendukung HTTP/2. HTTP/2 mendukung enkripsi HTTPS dan melengkapi protokol keamanannya. Salah satu fungsi HTTP/2 adalah mengurangi latensi dengan konsumsi resource yang rendah dan memaksimalkan efisiensi bandwidth. HTTPS juga menjadi pilihan yang lebih tepat saat memuat website di perangkat mobile, terutama kalau menggunakan Accelerated Mobile Pages AMP. AMP adalah framework komponen web buatan Google yang mengefisienkan pengalaman browsing bagi pengguna perangkat seluler dengan memuat konten website secara lebih cepat. Agar versi AMP website muncul di mesin pencari, Anda memerlukan koneksi terenkripsi yang aman. Jadi, penggunaan HTTPS tentunya sangat penting, apalagi kini hampir semua orang memanfaatkan gadget mobile untuk browsing di internet. Manajemen Traffic Rujukan Menggunakan HTTPS membantu menyimpan data rujukan, yang merupakan aspek penting saat mempertimbangkan strategi SEO. Traffic rujukan adalah setiap kunjungan yang diterima website dari sumber selain traffic langsung. Contohnya adalah ketika pengunjung membuka website Anda melalui backlink, iklan, atau media sosial, kunjungan mereka akan dikategorikan sebagai traffic rujukan. Dengan mengaktifkan HTTPS, Anda bisa mengidentifikasi sumber traffic website yang paling kredibel dan tepercaya melalui dashboard analitik. Di sisi lain, software analitik seperti Google Analytics sering mengategorikan traffic dari sumber rujukan HTTPS sebagai traffic langsung di website HTTP. Cara Mengaktifkan HTTPS Di bagian ini, kami akan menjelaskan cara beralih dari HTTP ke HTTPS di website yang Anda miliki. Penting! Backup website Anda lebih dulu sebelum melakukan proses ini. Sebelum memulai, tentukan jenis sertifikat SSL yang akan Anda gunakan. Tergantung pada kebutuhan website Anda, jenis sertifikat yang dibutuhkan mungkin adalah single-domain, multi-domain, atau Wildcard. Untuk memulai cara mengaktifkan HTTPS di website, Anda bisa melakukannya melalui control panel hosting. Untuk tutorial ini, kami akan menggunakan hPanel Hostinger. Masuk ke akun Anda dan akses Ketikkan ssl dalam kotak pencarian, lalu klik SSL di bawah drop-down Keamanan. Cek apakah status sertifikat sudah diatur ke Aktif, lalu klik Force HTTPS. Tunggu sampai muncul notifikasi berhasil. Selesai! Risiko dan Tips untuk Beralih dari HTTP ke HTTPS Tidak perlu khawatir kalau website Anda mengalami error atau masalah dalam hal SEO setelah beralih ke HTTPS. Hal ini umum terjadi di awal proses. Misalnya, beberapa website mungkin mengalami penurunan traffic sementara karena rankingnya turun di SERP. Berikut beberapa risiko umum yang mungkin terjadi pada peralihan HTTP dan HTTPS serta cara menghindarinya. Pengunjung Tidak Bisa Mengakses Halaman Tertentu Setelah beralih ke HTTPS, cek internal link website Anda. Penting untuk memperbarui dan mengarahkan link ini ke website HTTPS yang baru. Jika tidak, pengunjung mungkin akan dialihkan ke halaman error atau melihat pesan “Halaman web ini tidak tersedia”. Langkah ini harus dilakukan kalau Anda menggunakan internal link absolut, seperti URL absolut berisi seluruh alamat website, mulai dari protokol dan nama domain sampai path atau lokasi halaman dalam sistem folder website Anda. Lain halnya kalau Anda menggunakan URL relatif, yang hanya berisi path URL, seperti /judul-halaman. Karena URL relatif tidak menggunakan alamat web lengkap, link tersebut dianggap sebagai milik website yang sama, dan merupakan bagian dari root domain yang sama. Crawling dan Indexing Website Anda Terganggu Setelah beralih ke HTTPS, potensi risiko lainnya adalah mesin pencari seperti Google mungkin mengalami masalah saat proses crawling dan mengindeks website Anda. Crawling adalah proses ketika Google menggunakan AI untuk mengunjungi halaman web, dengan tujuan “membaca” kontennya. Kemudian, semua halaman yang di-crawl akan terdaftar di indeks Google sehingga bisa menampilkan hasil sebagai respons permintaan pencarian pengguna. Anda bisa mengecek apakah ada error crawling atau pengindeksan melalui akun Pusat Google Penelusuran website Anda, yang sebelumnya bernama Google Webmaster Tool. Untuk menghindari masalah ini, pemilik website harus melakukan hal berikut Buat redirect bahwa setiap halaman di website Anda dialihkan ke versi HTTPS. Redirect sangat penting selama proses crawling, karena membantu memberi tahu mesin pencari bahwa URL yang tercatat dalam indeks harus diganti dengan yang baru. Kalau tidak, pengunjung mungkin mengalami error 404. Apabila dibiarkan tidak diperbaiki, ranking halaman web tidak hanya akan turun dari waktu ke waktu, tapi juga bisa meningkatkan bounce rate dan menurunkan traffic. Pada akhirnya, ini bisa membahayakan strategi SEO website. Perbarui sitemap dengan redirect URL yang membantu mesin pencari melakukan crawling pada halaman HTTPS baru, memperbarui sitemap akan membantu mesin pencari mengindeks konten website baru dengan ini juga penting untuk SEO karena sitemap berisi informasi penting tentang website Anda, seperti frekuensi update, lokasi setiap halaman web, dan tingkat kepentingan setiap halaman. Dengan memperbarui sitemap, mesin pencari akan diberi tahu bahwa website Anda tidak memiliki konten duplikat, yang bisa menjadi masalah dalam hal SEO. Error Konten yang Tercampur Error konten yang tercampur mungkin muncul saat browser mencoba memuat website yang baru saja mengaktifkan SSL/TLS. Browser mungkin menerima peringatan “Not Secure” atau “Not Fully Secure”. Seringnya, penyebabnya adalah kesalahan konfigurasi selama proses instalasi. Jenis kesalahan ini terjadi ketika kode HTML website menggunakan HTTPS, tapi halaman web masih berisi beberapa elemen yang dimuat melalui HTTP biasa. Misalnya, web browser menerima halaman web yang aman, tapi halaman web tersebut memiliki konten yang tidak aman seperti gambar, video, atau skrip. Anda bisa memperbaiki error konten campuran di WordPress menggunakan plugin SSL seperti Really Simple SSL. Kalau menggunakan CMS lain, silakan ikuti tutorial kami untuk memperbaikinya Joomla atau Magento. Atau, atasi error secara manual dengan mengubah file kode sumber halaman web dan mengganti http// dengan https//. Apabila solusi di atas masih belum berhasil, Anda bisa menambahkan aturan redirect berikut ke file .htaccess website Anda Header always set Content-Security-Policy upgrade-insecure-requests Peringatan! Apabila file .htaccess Anda sudah berisi banyak baris kode, masukkan snippet kode sebelum atau sesudah kode tersebut. Jangan tambahkan kode di antara tag BEGIN WordPress dan END WordPress. Langkah Terbaik untuk Menghindari Masalah Untuk mencegah atau meminimalkan masalah di atas, sebaiknya ikuti beberapa praktik terbaik saat beralih dari HTTP ke HTTPS. Beberapa tips ini bahkan direkomendasikan oleh Google. Gunakan sertifikat SSL yang tepercaya. Tidak semua sertifikat SSL berfungsi sama, umumnya terlihat dari harganya. Beberapa sertifikat dibanderol ribuan dolar per tahun, sementara lainnya gratis. Tapi, bukan berarti Anda harus memilih yang paling mahal. Sebaiknya lakukan riset lebih dulu sebelum memilih sertifikat SSL yang paling sesuai dengan skala dan jenis website Anda. Izinkan Google melakukan crawling dan mengindeks halaman HTTPS Anda. Sitemap dan file akan memberikan instruksi yang jelas kepada bot Google saat melakukan crawling di website Anda. Seperti yang sudah kami bahas di atas, langkah ini akan mencegah masalah konten duplikat dan weeoe website. Pantau proses peralihan ke HTTPS secara rutin. Lihat analitik website untuk mencari tahu apakah semuanya berjalan lancar dan tidak ada error atau penurunan traffic tiba-tiba. Perhatikan informasi terbaru tentang protokol keamanan. Hindari kesalahan kecil seperti sertifikat SSL yang kedaluwarsa, salah mendaftarkan informasi website Anda, atau menggunakan versi protokol lama. Kesimpulan Selesai! Anda sekarang sudah tahu perbedaan HTTPS dan HTTP serta pengertiannya masing-masing. Jadi, apabila bingung memilih antara HTTP vs HTTPS, sebaiknya gunakan HTTPS untuk meningkatkan keamanan dan kredibilitas website. Perbedaan HTTP/HTTPS adalah pada keamanannya, di mana HTTP adalah protokol yang belum menggunakan SSL/TLS, dan HTTPS adalah versi yang lebih aman karena sudah menggunakan SSL/TLS untuk mengenkripsi koneksi antara web browser dan web server. Selain keamanan, ada banyak manfaat untuk menggunakan HTTPS di website Anda, seperti meningkatkan keberhasilan teknik SEO Anda dan performa website yang lebih baik. Sebelum memulai cara mengaktifkan HTTPS, perlu diingat bahwa mungkin ada sejumlah masalah dan potensi risiko di awal, misalnya error atau penurunan traffic. Untuk menghindarinya, selalu ikuti praktik terbaik seperti membeli sertifikat SSL yang paling sesuai dengan jenis website Anda. Masih memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang perbedaan HTTP dan HTTPS? Silakan sampaikan melalui kolom komentar di bawah ini, ya. Faradilla, yang lebih akrab disapa Ninda, adalah Content Manager di Hostinger. Ia suka mengikuti tren seputar teknologi, digital marketing, dan belajar bahasa. Melalui tutorial Hostinger ini, Ninda ingin berbagi informasi dan membantu pembaca menyelesaikan masalah yang dialami.
protokol bahasa http yang paling populer